Rabu, 16 Juli 2014

Harapan SBY pada presiden ketujuh Indonesia

Jakarta - Seperti 247 juta masyarakat Indonesia lainnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang akan mengakhiri masa jabatannya 20 Oktober mendatang, juga punya harapan-harapan pada presiden ketujuh Indonesia yang terpilih dalam pemilihan umum tahun ini.

Dalam satu bulan terakhir, dalam beberapa kesempatan, Presiden menyampaikan harapannya terhadap Presiden RI mendatang.

"Kebijakan pemerintah di era globalisasi harus tetap untuk kepentingan nasional kita, harus untuk melindungi petani, nelayan dan petani hutan kita," kata Presiden saat membuka Pekan Nasional ke-14 Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, awal Juni lalu.

Kepala Negara mengatakan seiring dengan pertumbuhan penduduk dunia yang kini mencapai angka tujuh miliar dan dalam 30 tahun mendatang bisa mencapai sembilan miliar maka pemenuhan kebutuhan pangan dan energi nasional menjadi semakin penting.

"Kita mengetahui, lima tahun lalu penduduk dunia tujuh miliar orang, 30 tahun lagi penduduk dunia mencapai sembilan miliar manusia, artinya di bumi kita dengan pertambahan penduduk seperti itu manusia memerlukan tambahan pangan 60 persen hingga 70 persen demikian juga energi," katanya.

"Agar tidak terjadi kelaparan dan kekurangan pangan, tugas kita dengan cara yang tepat dan cerdas meningkatkan produksi pangan di Indonesia dan juga produksi pangan di seluruh dunia," katanya.

Sementara dalam bidang politik luar negeri, di sela-sela kunjungan kerja ke Fiji pertengahan Juni lalu, Presiden menyatakan berharap presiden yang baru melanjutkan kemitraan strategis yang telah terjalin dengan sejumlah negara dan melanjutkan kebijakan politik luar negeri ke segala arah bisa dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya.

"Kalau mereka nyaman dengan kebijakan dan politik luar negeri kita yang setara, saling menghormati, partner yang setara dan nyaman, saya bisa menyimpulkan negara sahabat kita di Pasifik Selatan nyaman bila mengetahui kebijakan kita berkesinambungan," kata Presiden.

Kepala Negara mengatakan pada saatnya nanti setelah ada Presiden RI 2014-2019 terpilih, dia akan menyampaikan sejumlah hal termasuk tentang kelanjutan kerja sama dengan negara lain dan kontinuitas kebijakan luar negeri Indonesia.

"Nanti ketika ditetapkan ada Presiden terpilih saya akan lakukan pertemuan dengan pengganti, saya sampaikan harapan bahwa banyak negara yang menginginkan kerjasama kemitraan yang ada dilanjutkan dan bisa berlanjut pada pemerintahan mendatang," kata Presiden.

Sementara harapan Presiden terhadap kepemimpinan nasional mendatang disampaikan saat memberikan pembekalan bagi para perwira muda TNI yang dilantik akhir Juni.

"Kalau saya boleh berbagi, dengan rendah hati saya sampaikan setelah jadi presiden harus kuat, dan sabar. Kuat agar tidak mudah jatuh di tengah jalan dan tegar. Itu tantangan pemimpin di era demokrasi," katanya menjawab pertanyaan seorang calon perwira.

Presiden mengatakan kesabaran dan ketegaran diperlukan pemimpin selanjutnya dalam menghadapi kritikan dan masukan dari berbagai kalangan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik.

Via : ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar