Minggu, 15 Juni 2014

Dinosaurus Tidak Berdarah Dingin atau Panas

Dinosaurus tidak berdarah panas seperti mamalia atau berdarah dingin seperti reptil. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science, Jumat (13/6) menunjukkan dinosaurus berada di tengahnya.

Pertanyaan apakah dinosaurus hewan berdarah panas atau dingin telah diperdebatkan selama beberapa dekade, tapi menemukan jawaban yang pasti terbukti sulit.

Ahli biologi John Grady dari University of New Mexico dan rekan telah mengembangkan metode baru untuk menganalisis tingkat metabolisme dinosaurus.

Dengan mendasarkan penelitian pada hasil penelitian ahli palaentologi dan fisiologi sebelumnya, mereka menciptakan sebuah database besar mengenai ertumbuhan dan energi pada kelompok vertebrata yang masih hidup dan yang sudah punah, termasuk 21 spesies dinosaurus.

Mereka kemudian menggunakan analisis statistik dan model energi untuk menentukan hubungan antara tingkat pertumbuhan dan penggunaan energi.

"Kami menemukan tingkat pertumbuhan merupakan indikator yang baik dari penggunaan energi pada hewan. Mamalia berdarah panas (endotermik) tumbuh 10 kali lebih cepat daripada reptil berdarah dingin (ektotermik). Hewan berdarah panas juga melakukan metabolisme 10 kali lebih cepat," jelas Grady, dikutip dari ABC.

Namun, ketika mereka memeriksa tingkat pertumbuhan dinosaurus,  meskipun ada beberapa variasi dalam tingkat mereka tumbuh, mereka tidak memiliki tingkat metabolisme yang tinggi seperti pada mamalia dan burung.

"Anehnya kami menemukan sebaliknya. Dinosaurus berada di tengah-tengah," katanya.

Saat ini, sangat jarang terdapat hewan mesotermik. Hewan mesotermik yang hidup saat ini merupakan hasil evolusi, termasuk penyu belimbing, tuna dan hiu putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar